Monthly Archives: Februari 2024

Dilema keputusan


Koneksi Antar Materi Modul 3.1.

Dalam lingkungan pendidikan, membuat keputusan adalah hal yang sangat-sangat penting untuk diperhatikan. Keptusan oleh seorang pendidik, baik itu untuk dirinya maupun untuk lingkungan akan sangat berpengaruh pada orang lain, terutama siswanya. Tujuan pendidikan seperi yang diajarkan oleh KHD yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak kita, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya, adalah inti dari keputusan yang dibuat oleh seorang pendidik.

Pada modul 3.1. kita diajarkan tentang dasar pengambilan keputusan yaitu :

  1. Berpihak pada murid
  2. Menjunjung nilai kebenaran
  3. Dapat dipertanggungjawabkan

Serta diajarkan pula prinsip-prinsip berfikir dalam pengambilan keputusan, yaitu berdasarkan hasil akhir, berdasarkan peraturan dan berdasarkan rasa kasih sayang. Modal-modal pengetahuan ini sangat penting untuk menjadi landasan seorang pendidik dalam membuat keputusan.

Masalah yang memerlukan keputusan biasanya terjadi karena 2 hal, yaitu pertentangan etik dan bujukan moral. Biasanya untuk yang bujukan moral, ada salah satu hal yang salah, harusnya pada bujukan moral, keputusan yang dibuat harus didasarkan pada hukum atau peraturan yang berlaku. Sedangkan untuk dilemma etik, masalah memang menjadi mudah, karena hal-hal yang harus diputuskan semuanya mempunya nilai yang benar, hanya saja ada yang harus diputuskan. Layaknya sebuah keputusan, ada yang akan dirugikan walau ada yang dapat menguntungkan semua pihak.

Untungnya, pada modul 3.1. kita diajarkan konsep dan pengujian sebuah keputusan. Konsep tersebut adalah :

  1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertetangan. Jika hal yang bertengan memiliki nilai benar versus salah, maka itu bukan dilemma etika, itu bujukan moral, ikuti yang sesuai aturan.
  2. Menentukan yang terlibat dalam situasi. Hal ini perlu agar kita mengetahuai faktor-faktor apa saja yang harus dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan.
  3. Mengumpulkan fakta yang relevan dengan situasi. Tentu saja ini menjadi penting, karna fakta-fakta baik berupa data maupun narasi bisa menjadi tolak ukur dalam menentukan keputusan dilemma etik nantinya.
  4. Melakukan pengujian, pada tahap ini dimaksudnya untuk lebih mendalami masalah apa yang sedang dihadarpi.
  5. Uji Legal. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah masalah yang dihadapi merupakan bujukan moral atau dilemma etik.
  6. Uji Regulasi/Standar professional, dilakukan untuk mengetahui apakah ada pelanggaran etika professional yang terjadi.
  7. Uji Intuisi, lebih dititik beratkan untuk menguji apakah ada nilai-nilai kebajikan atau nilai-nilai kebenaran yang secara prinsip bertentangan dengan apa yang kita yakini.
  8. Uji Publikasi, dilakukan untuk melihat efek dari masalah terhadap institusi apabila terpublikasi secara luas.
  9. Uji Panutan/Idola, hal ini dilakukan dengan membayangkan apa yang akan dilakukan oleh panutan kita jika menghadapi masalah yang sama.
  10. Pengujian paradigma benar vs benar. Hal ini penting untuk melakukan pembobotoan masalah. Paradigman yang terjadi pada dilemma etik adalah :
  11. Invidu lawan kelompok
  12. Rasa keadilan lawan rasa kasihan
  13. Kebenaran lawan kesetiaan
  14. Jangka pendek lawan jangka panjang
  15. Melakukan prinsip resolusi untuk menimbang efek yang akan terjadi.
  16. Investigasi Opsi Trilemma. Hal ini penting untuk melihat sudut pandang lain yang dapat menghindarkan dari posisi menang kalah.
  17. Membuat keputusan
  18. Lihat lagi keputusan dan merefleksikan. Langkah ini sangat penting, setidaknya keputusan yang kita buat dapat menjadi acuan untuk kasus-kasus sejenis nantinya.

Dilemma etik terkadang tidak harus dalam putusan menang kalah, ada beberapa pengetahuan yang diperoleh pada pembelajaran sebelumnya terutama masalah coaching, kompetensi sosial emosional dan budaya positif yang bisa kita gunakan agar posisi menang kalah dalam pengambilan keputusan dapat dihindari. Apalagi masalah yang terjadi adalah dilemma etika.

Pada akhirnya, hidup memang tentang membuat keputusan, baik itu untuk diri sendiri maupun untuk lingkungan. Sebagai seorang pendidik, jika memang sebuah dilemma etik terjadi dan sebuah keputusan harus dilakukan, maka memastikan bahwa semua prosedur pengambilan keputusan telah dijalankan adalah langkah wajib, dan jika itu tidak memuaskan semua pihak, maka yang tidak boleh dikorbankan adalah kepetingan murid.